Kelas : 3DB11
NPM : 30111915
BAB I : Mengenal Sistem
Informasi Akuntansi Beserta Ruang Lingkupnya
Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari Sistem
Informasi Manajemen organisasi. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu
subsistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi yang
berhubungan dengan akuntansi dan keuangan suatu perusahaan. Contohnya, untuk
mengatur penggajian, laporan keuangan perusahaan dan sebagainya.
Penggunaan
Sistem Informasi Akuntansi
1. Membuat Laporan Eksternal
Maksudnya
adalah, SIA digunakan oleh perusahaan untuk membuat laporan-laporan khusus
berupa informasi seperti laporan keuangan dan yang lainnya dari para investor,
kreditor, dan sebagainya. Kemudian hasilnya dicatat untuk di bandingkan dengan
masa lalu.
2. Mendukung Aktivitas Rutin
SIA
digunakan untuk melaksanakan aktivitas operasi rutin dari siklus operasi suatu
perusahaan.
Contoh
: membuat faktur penagihan pelanggan, menagih kas ke pelanggan, dan sebagainya.
3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Suatu
perusahaan tentu membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu manajernya untuk
mengambil suatu keputusan. Misalnya, perusahaan harus mempunyai informasi
mengenai barang-barang apa saja yang sedang laku di masyarakat dan memasarkan
produk kepada pelanggan.
4. Perencanaan Dan Pengendalian
SIA
juga mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengendalikan hal-hal apa saja yang
di perlukan dari suatu perusahaan. Seperti merencanakan anggaran lalu
mencatatnya.
5. Menerapkan Pengendalian Internal
Maksudnya
adalah, pengendalian internal melindungi dan memelihara suatu informasi dari
dalam suatu perusahaan. Misalnya, suatu sistem informasi menggunakan kata sandi
untuk data entri dan laporan yang telah dibuat agar orang lain tidak bisa
mengaksesnya.
Aplikasi
Dan Peranti Lunak Akuntansi
Aplikasi adalah suatu program yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tertentu. Aplikasi SIA sendiri dibagi menjadi dua jenis
yaitu paket akuntansi yang dijual di rak toko komputer dan aplikasi yang
dikembangkan dengan software sistem manajemen basis data (DBMS). Contohnya
yaitu penggunaan software oracle untuk pembuatan suatu database.
1. Sebagai
pengguna
2. Sebagai
manajer
3. Sebagai
konsultan
4. Sebagai
evaluator atau seseorang yang mampu mengevaluasi sistem informasi akuntansi
5. Sebagai
penyedia jasa akuntansi dan perpajakan
Sistem akuntansi bersifat kompleks dan banyak keahlian
diperlukan untuk mengevaluasi SIA. Akuntan perlu mengetahui informasi apa yang
harus dicari, di mana bisa mendapatkan informasi tersebut, mengembangkan,
menyusun dan sebagainya. Di butuhkan suatu proses bisnis dengan berfokus pada
siklus transaksi.
Proses
bisnis disusun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu :
1. Siklus pemrolehan/pembelian
Pada
siklus ini dilakukan pembelian barang dan jasa.
2. Siklus konversi
Pada
siklus ini mengubah barang dan jasa yang sudah dibeli menjadi sesuatu yang bisa
dipasarkan.
3. Siklus pendapatan
Di
siklus ini, mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk pelanggan.
Pengorganisasian
Data Dalam SIA
Data SIA berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam
data tentang berbagai kejadian termasuk perjanjian dengan para pelanggan (para
pemasok), barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan, dan lain-lain.
Karena pesanan tidak memerlukan ayat jurnal, maka digunakan sistem manual untuk
mencatat sistem informasi akuntansi yang akan digunakan untuk pengkajian ulang.
Seperti pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan
buku besar.
Jenis-jenis
file dan data
1. File induk
Yaitu
file yang digunakan untuk menyimpan data dari sistem informasi tertentu secara
lengkap dan dipelihara secara teratur. File ini merupakan file utama dari
file-file yang lainnya. File Induk dapat diperbaharui dengan adanya file
Transaksi.
Ciri-ciri
:
·
Data yang disimpan relatif permanen
·
Tidak menyediakan perincian mengenai
transaksi-transaksi individual
Contohnya
: file pegawai
File
induk biasanya berisi tentang barang dan jasa, agen-agen internal, dan
agen-agen eksternal.
2. File transaksi
Yaitu
file yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file Master.
Sehingga dengan adanya file transaksi ini, file master dapat berubah sesuai
dengan informasi yang ada di file transaksi tersebut.
Ciri-ciri
:
·
Biasanya mencangkup suatu field untuk
tanggal transaksi dan menyimpan data tentang kejadian.
·
File ini juga mencangkup informasi
kuantitas dan harga.
Contohnya
: file pesanan
Jenis aktivitas yang akan membantu memahami SIA yaitu
pencatatan kejadian, pembaruan atau melakukan pengubahan data ikhtisar di suatu
file induk dan pemeliharaan file yang dapat dilakukan dengan cara menambahkan,
mengubah dan menghapus record induk.
BAB III :
Mendokumentasikan Sistem Akuntansi
Untuk mendokumentasikan dokumen bisnis biasanya para
akuntan menggunakan diagram. Salah satunya menggunakan diagram aktivitas
UML(unified modeling language). Karena UML ini bersifat fleksibel. UML yaitu
suatu bahasa yang berorientasi objek yang digunakan untuk memvisualisasikan,
membangun, menentukan, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi.
Ada dua jenis diagram
aktivitas yaitu :
Overview Diagram menyajikan suatu pandangan tingkat
tinggi dari proses bisnis dan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting.
Untuk membuat Overview Activity Diagram pertama-tama kita harus membaca uraian
narasi dan mengidentifikasi kejadian penting. Lalu menambahkan keterangan pada
narasi agar lebih jelas. Langkah selanjutnya menunjukan agen yang terlibat di
dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes. Kemudian membuat diagram untuk
masing-masing kejadian dan mengurutkan kejadiannya. Lalu menggambar dokumen
yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis. Langkah terakhir, menggambar
tabel yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis.
Sementara itu Detailed Diagram menyediakan suatu
penyajian dari aktivitas overview diagram yang lebih detail. Untuk membuat
Detailed Activity Diagram pertama-tama lakukan penambahan penjelasan naratif
untuk menunjukan aktivitas. Lalu buat tabel arus kerja. Kemudian identifikasi
diagram terperinci yang diperlukan. Kemudian buat swimlane untuk agen-agen yang
terlibat, tambahkan segi empat panjang untuk setiap aktivitas, gunakan garis
tanpa putus untuk menunjukan urutan aktivitas, atur dokumen yang dibuat,
gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen,
dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, langkah terakhir gunakan garis
putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dengan tabel.
BAB IV :
Mengidentifikasi risiko dan pengendalian dalam proses bisnis
Pengendalian internal artinya melakukan suatu proses
untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran.
Komponen-komponennya yaitu :
1. Lingkungan
pengendalian
2. Penentuan
resiko
3. Aktivitas
pengendalian
4. Informasi
dan komunikasi
5. pengawasan
penelitian resiko sistem informasi ada dua cara yaitu
dengan pencatatan resiko dan pembaruan resiko. Pencatatan resiko menyatakan
resiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem
informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan akan mengakibatkan kerugian
yang sangat besar. Terlambat mencatat kejadian juga dapat menyebabkan peruang
kerugian. Sedangkan, memperbarui resiko adalah resiko bahwa field ringkasan
dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat. Memperbarui kesalahan bisa
sangat mahal. Kesalahan untuk memperbarui saldo kas dapat mengakibatkan cek
ditulis tanpa adanya dana yang cukup. Kesalahan dalam memperbarui juga dapat
mengurangi efektivitas pengendalian atas saldo aset dan kewajiban di buku
besar.
REFERENSI : Buku Sistem Informasi Akuntansi, pengarang : Dasaratha V. Rama / Frederick L. Jones, penerbit : salemba depok
REFERENSI : Buku Sistem Informasi Akuntansi, pengarang : Dasaratha V. Rama / Frederick L. Jones, penerbit : salemba depok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar