welcome to my personal blog

This is my personal blog. you can read it if you want to know my personal life. if you like, you can follow me. if not, you can leave this blog. everyone involved in this blog are people who are near me. I apologize if there is written that offends you. thank you :)

Rabu, 23 Juli 2014

Jokowi presiden, keuangan Indonesia akan meningkat ?



Hari selasa tanggal 22/07/2014 malam lalu akhirnya KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK menjadi presiden terpilih tahun 2014-2019. Efek positif terpilihnya joko widodo sebagai presiden RI menyentuh bidang keuangan.  Berikut hasilnya :
1.      Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan dari Rp. 11.590 per dolar AS menjadi Rp. 11.510 per dolar AS. Dikabarkan nilai tukar ini akan terus menguat sampai Rp. 10.800 per dolar AS  selama pemerintahan Jokowi nanti.
2.      Nilai saham dan obligasi pun akan mengalami penguatan. Terkecuali saham yang dimiliki oleh perusahaan Abu Rizal Bakrie dan Harry Tanoesoedibjo yang merupakan pendukung pasangan capres nomor urut 1 Prabowo-Hatta yang telah menayangkan hasil survey yang berbeda  di media milik mereka seperti TV ONE, ANTV, dan MNC Group maka bukan tidak mungkin investor akan menjauhinya karena investor tahu mana hasil yang kredibel dan yang tidak.
3.      Kabarnya, pemerintahan Jokowi nanti akan membentuk kabinet yang di isi oleh orang-orang yang bersih dari catatan korupsi. Maka bukan tidak mungkin pada saat jokowi menjadi presiden keuangan bangsa Indonesia akan meningkat karena tidak ada yang korupsi. Semoga saja !!!

Senin, 07 Juli 2014

Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Peduli Tentang Dunia Keuangan



            Saya membaca sebuah berita di website liputan6.com tentang 6 bukti masyarakat RI belum melek keuangan. Ternyata Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan survey kepada 8000 penduduk Indonesia tentang literasi keuangan masyarakat Indonesia. Hasil surveynya adalah sebagai berikut :
1. Sektor perbankan
Sebagai sektor bisnis dengan pangsa pasar terbesar diantara seluruh industri keuangan, tercatat hanya 22% masyarakat indonesia yang memahami produk perbankan. Namun tingkat penggunaan jasa perbankan termasuk baik karena sudah mencakup 57% dari responden.
2. Industri Asuransi
OJK menemukan fakta hanya 18 orang dari 100 orang yang benar-benar memahami asuransi dan hanya 12% responden yang benar-benar memanfaatkan produk asuransi.
3. Sektor Pegadaian
Tercatat 15 orang dari 100 telah memahami pegadaian namun pemanfaatannya hanya 5%.
4. Lembaga Pembiayaan
Sebanyak 10% responden mengaku memahami produk lembaga pembiayaan. Sayangnya hanya 6% respoden yang mengaku memanfaatkan lembaga pembiayaan tersebut.
5. Dana Pensiun
Sedangkan mengenai dana pensiun hanya 7% yang paham dan 2% yang baru memanfaatkan

6. Pasar Modal
OJK menemukan hanya 4% dari 8.000 responden yang mengaku memahami pasar modal. Ironisnya hanya 1% masyarakat Indonesia yang benar-benar memanfaatkan keberadaan pasar modal.
Dari kasus tersebut dapat saya simpulkan banyak masyarakat Indonesia yang belum terlalu memahami masalah keuangan. Saya menyarankan, seharusnya pemerintah bisa lebih memberikan pengetahuan tentang dunia keuangan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa lebih cerdas mengatur keuangannya. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan mengadakan seminar-seminar bertemakan keuangan atau perbankan yang diadakan bukan hanya di kampus-kampus saja, misalnya juga diadakan untuk masyarakat luas seperti di balai kota, kelurahan, dll. Selain itu, pihak bank juga harus membuat system yang baru dan praktis yang bisa memudahkan masyarakat untuk memahami dunia perbankan. Karena apabila masyarakat Indonesia lebih memahami dunia keuangan, maka bangsa Indonesia akan lebih sejahtera dan makmur.


Jumat, 04 Juli 2014

Kejahatan Cyber Menyerang Dunia Perbankan



ANIS LESTARI
3DB11
30111915
TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN


            Saat ini, hampir semua bidang pekerjaan dan pemerintahan mengalami masalah keamanan internal. Banyak kejahatan cyber yang terjadi salah satunya adalah di bidang perbankan. Kejahatan cyber merupakan suatu kegiatan peretasan data atau informasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kegiatan ini dapat meliputi perusakan data, pencurian data dan lain sebagainya. Contoh kejahatan cyber yang ada pada dunia perbankan antara lain : penyalahgunaan user_ID dan password nasabah oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.
            Oleh karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan kepada seluruh perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan meningkatkan keamanan internalnya. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas teknologi perusahaan tersebut untuk meminimalisir resiko terjadinya kejahatan cyber. Langkah-langkah yang bisa di ambil antara lain, perusahaan itu harus merekrut sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan harus menerima calon pegawai yang ahli di bidang teknologi informasi (IT) dan perusahaan juga harus memperbarui system sesering mungkin.
            Kemudian untuk para pengguna layanan perbankan misalnya pengguna kartu kredit dan ATM disarankan untuk memperbarui password minimal sebulan sekali. Kemudian gunakan kombinasi angka dan huruf untuk membuat password dan jangan menggunakan tanggal kelahiran untuk membuat password.